Proyeksi Terkait Kapal Selam Bertenaga Nuklir dari China

Proyeksi Terkait Kapal Selam Bertenaga Nuklir dari ChinaChina sekarang ini menjadi salah satu negara besar. Status negara besar ini tidak sebatas pada aspek wilayahnya saja. Beberapa tahun terakhir, ekonomi China mulai mengalami peningkatan sangat pesat sehingga sekarang pun mampu menjadi salah satu negara yang cukup disorot di bidang tersebut. Selain itu, aspek militer China pun juga demikian. China menunjukkan kekuatan militernya dengan beberapa hal. Salah satunya adalah pengenalan serta peluncuran kapal induk terbaru China pada bulan Juni yang lalu. Kapal induk ini menjadi kapal induk terbesar serta terkuat dari China saat ini. Kapal ini memiliki teknologi paling modern serta menggunakan tenaga konvensional. Namun, China tidak berhenti sebatas itu saja karena China pun menyebutkan bahwa kapal induk terbaru negara ini nantinya akan menggunakan tenaga nuklir. Hal ini tentu menjadi suatu perhatian karena uji coba tenaga nuklir saat ini memang cukup banyak mendapatkan perhatian.

Hal ini pun disampaikan pula oleh pengamat dari Australian Strategic Policy Institute. Malcolm Davis. Davis yang merupakan pengamat keamanan senior ini menyampaikan bahwa kemungkinan besar kapal induk terbaru dari China nantinya memang akan ditenagai oleh nuklir. Davis pun menyampaikan alasannya. Seperti dikutip oleh South China Morning Post, Davis menyebutkan serta mengakui China sebagai negara dengan angkatan laut kelas dunia. Salah satu bukti dari kualitas angkatan lautnya ini adalah kemampuan jarak jauh dari armada angkatan lautnya yang sudah ada sekarang ini serta diproyeksikan di masa yang akan datang nantinya. Dengan status serta target untuk mampu mencapai cakupan jarak yang lebih luas, kapal induk konvensional tidak akan sepenuhnya memadai. Hal ini karena kapal induk konvensional memiliki banyak dukungan logistik untuk mampu beroperasi. Itu bisa berupa pengisian kapal, pangkalan yang sesuai untuk mengatasi hal itu, serta kebutuhan lainnya. Sedangkan, kapal induk yang ditenagai oleh nuklir tidak akan memerlukan itu semua. Karena itu, Davis beranggapan bahwa kapal induk bertenaga nuklir akan sangat ideal serta lebih praktis untuk mencakup jarak yang lebih luas. Tidak heran bila kemudian China pun akan segera mewujudkan hal itu.

Davis tidak hanya menyoroti aspek kebutuhan logistik untuk menjalankan kapal induk saja. Dalam pernyataannya, Davis pun mengungkapkan bahwa tenaga nuklir sangat identik dengan sumber tenaga yang sangat besar. Dengan begitu, kehadiran tenaga nuklir yang diterapkan atau diaplikasikan dalam kapal induk akan mampu memberikan asupan tenaga lebih besar dalam menjalankan serta mengoperasikan sistem canggih di dalam kapal induk tersebut. Kemudian, Davis pun menyampaikan kalau kapal induk tenaga nuklir tidak menjadi hal yang mustahil sama sekali. Ini justru menjadi suatu bentuk pilihan yang sangat masuk akal dari segi operasional karena lebih efektif serta efisien dengan karakter dari militer angkatan laut China. Ditambah lagi, dalam cakupannya secara global, ini akan semakin memperkuat status dari militer angkatan laut China agar semakin bisa diakui sebagai sebagai salah satu angkatan laut terkuat. Bahkan tak hanya menjadi salah satu saja, tapi bisa menjadi negara adidaya kalau itu bisa tercapai.

Kapal induk yang ditenagai oleh tenaga nuklir memang bukan hal yang mustahil. Saat ini, sudah ada kapal induk seperti itu. Namun, hanya dua negara saja yang sudah memilikinya. Yang pertama adalah Amerika Serikat. Kapal induk bertenaga nuklir tersebut adalah kapal induk dengan kelas Nimitz Amerika serta juga kapal induk Gerald R Ford. Lalu, dari Prancis, ada kapal induk yang dinamai dengan Charles de Gaulle. Semua kapal induk bertenaga nuklir dari dua negara ini terbukti mampu beroperasi dan menunjukkan efisiensi serta efektivitas yang tidak dijumpai di kapal induk konvensional. Anggapan dari Davis terkait aplikasi tenaga nuklir dalam kapal induk China di masa depan ini pun bukan tanpa alasan. Saat ini, China sedang mengembangkan penerapan teknologi dan sumber tenaga nuklir ini pada kapal selam serta rudal balistiknya. Penerapannya memang lebih lebih pada aspek persenjataan tapi ini tidak menutup kemungkinan terkait aplikasinya dalam bentuk sumber tenaga penggerak, termasuk dalam kapal induk.

Pengamat yang menyampaikan hal ini sebenarnya tidak hanya Davis saja. Peneliti dari lembaga think tank Amerika Serikat pun juga memiliki pandangan yang sama. Brad Martin selaku peneliti senior di Rand Corporation ini mengungkapkan pandangannya terkait kemungkinan kapal induk bertenaga nuklir dari China. Dari pengamatan yang disampaikan oleh Martin, dia mengungkapkan bahwa desain dari kapal induk di masa depan milik angkatan laut dari China memang mencakup adanya desain yang menyerupai penggunaan sistem peluncuran pesawat elektromagnetik. Sistem ini sangat canggih dan penemuan desain ini sekaligus membuktikan adanya peluang kapal induk bertenaga nuklir dari China. Ini karena sistem peluncuran pesawat itu membutuhkan pembangkit listrik dengan kapasitas sangat tinggi. Ini bisa saja dicapai dengan tenaga konvensional saat ini, tapi ini akan sangat tidak efektif serta efisien. Itu akan berbeda dengan tenaga dari reaksi nuklir yang mampu memberikan pasokan energi yang jauh lebih besar.

Ditambah lagi, ternyata angkatan laut China sudah mampu mengoperasikan kapal selam dengan ditenagai oleh reaksi nuklir. Dalam pengoperasiannya, semuanya berjalan sangat lancar tanpa adanya masalah dan kesalahan. Oleh karena itu, tidak mustahil bila itu dikembangkan serta diterapkan dalam skala lebih besar dalam kapal selam bertenaga nuklir. Terkait dengan hal ini, pemerintah China melalui Kementerian Pertahanan tidak menyanggah kemungkinan yang ada. Namun, China akan mengembangkan hal itu dengan melihat kebutuhan, keamanan, serta kebutuhan di aspek lainnya.